SDN Kending Sampi (1)

Ibu guru yang satu ini selalu ceria setiap kami berjumpa. Senyum manis dengan lesung di pipinya tak pernah ketinggalan. Setiap perjumpaan di minggu pagi, beliau sering menjadi peserta yang hadir pertama.

Adalah Ibu Yelsi namanya. Ibu guru ini salah satu peserta School of Master Teacher wilayah Lombok Tengah. Sebuah program pelatihan untuk guru-guru SD/MI selama 3 bulan.

Ibu Yelsi mengajar di SDN Kending Sampi. Nama sekolahnya aneh kan? :) Saat pertama kali saya mendengar nama ini pun sangat terdengar asing di telinga saya. Letak sekolah ini pun saya tak tahu. Saat harus observasi ke kelas bu Yelsi, beliau membuatkan saya peta sederhana agar bisa sampai di sekolahnya.

Tibalah hari dimana jadwal saya berkunjung ke sekolah tersebut. Peta sudah ditangan. Sekitar jam 8 pagi saya berangkat dari Mataram menuju arah BIL (Bandara Internasional Lombok) arah menuju sekolah tersebut. Kebetulan jadwal mengajar bu Yelsi hari itu jam 10. Saya memutuskan untuk berangkat lebih cepat walau jarak dari Mataram ke Sekolah tersebut bisa ditempuh 1 jam perjalanan. Khawatir terlambat karena tersesat atau hal lainnya.

Perjalanan saya ke sekolah ini tidak terlalu sulit, karena sudah ada peta dari bu Yelsi. Namun, 45 menit perjalanan, sekolah belum juga saya temukan. Saya mengecek peta yang di kirimkan bu Yelsi di HP saya. Jalannya sudah benar, ini adalah jalan lurus yang mengarah ke sekolah tersebut.
"Kok belum nyampe-nyampe ya?" pikir saya. Apa saya tersesat? 'Kayakx rumah sudah tidak ada lagi di sepanjang jalan ini. Apalagi sekolah?"
Berbagai kemungkinan mulai berseliweran di kepala saya. Saya berhenti sekali lagi untuk memastikan apakah saya sudah melalui jalan sesuai di peta, tak lupa saya mengirimkan pesan di grup bertanya pada bu Yelsi, sekolahnya berada di desa apa.

Saat berhenti itu saya memperhatikan jalan,  beberapa kendaraan yang lain juga melewati jalan itu. Lebih banyak truk memang. Satu dua kendaraan roda dua. Melihat hal itu. Saya berkesimpulan bahwa kemungkinan masih ada pemukiman penduduk di ujung jalan ini. Tak terlihat memang, karena jalan yang berkelok dan dipenuhi ladang kering yang membentang di kiri kanan jalan. Yah, hujan belum juga turun saat itu. 
Saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, pelan mengikuti truk-truk pengangkut tersebut. Beberapa kilo, baru bertemu pemukiman penduduk. Hamdalah diucapkan pelan, memang masih ada pemukima. Di jalan ini, walau hanya beberapa keluarga sepertinya. Kareba setelah melewati pemukiman tersebut, kembali saya bertemu dengan ladang savana yang membentang di kiri kanan jalan.  Jalanan sepi, saya memacu motor saya jika bertemu jalan lurus, tapi jalan itu tak lurus saja ternyata, pengkolan kiri kanan menjadi selingannya. Setelah melewati beberapa kampung, beberapa ladang savana, sampailah saya di depan balai desa. Beberapa ibu sedang duduk di rumah mereka, entah sedang apa. Merasa tempat ini tidak sepi dan di depan kantor pula, saya menepikan motor, mengecek ada pesan yang masuk dari bu Yelsi. Dan ternyata benar.
"Sekolah saya di desan Pandan Indah mb", kalau sudah ketemu kantor desa Pandan Indah, beberapa Meter dari situ, ada pertigaan, ada plank SMA Al Ma'arif, nah di belakang SMA itu sekolah saya".
Kurang lebih seperti itu isi pesan dari bu Yelsi
Betapa senang hati saya, karena saya berhenti tepat di dwepan kantor desa yang dimaksud. Artinya saya sudah hampir sampai me tujuan. Saya pun melanjutka perjalanan yang tinggal beberapa ratus meter itu. Setelah sampai di sekolahnya bu Yelsi menyambut dengan senyum khasnya. Ah, betapa senangnya.

Saya pun duduk diruang guru, berbincang dengan guru yang lain sambil menunggu jadwal mengajar bu Yelsi. Tak lupa saya ajukan pertanyaan yang sempat terlintas. " Mengapa sekolah ini dinamakan SDN Kending Sampi?  Ah, ternyata ada sejarahnya. Penasaran?
Nanti saya tuliskan di bagian yang lain. Karena waktu itu, saya harus masuk ke kelas bu Yelsi untuk observasi kelas.

#ODOP
#Harike-1

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Bang Syaiha
AUTHOR
13 Januari 2016 pukul 05.13 delete

Salam buat ibu Yelsi ya, mbak..
Semangat buat mengajar dan mendidik anak-anak..

Reply
avatar
13 Januari 2016 pukul 09.25 delete

In syaa allah bang,
Terimksih sudah mmpir

Reply
avatar