Grup pantun

Berpantun tentu bukanlah hal yang asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Apalagi pantun adalah salah satu ciri khas masyarakat melayu.

Malam kemarin, sebuah grup whatsapp yang berisi guru-guru alumni sebuah pelatihan begitu ramai. Setiap beberapa detik, chat masuk berganti, dari satu orang di balas oleh yang lainnya.

Namun, malam itu ada yang unik, beberapa orang bercanda dengan berpantun. Dua tiga orang lainnya menimpali dengan pantun. Namun, ada juga yang memakai bahasa biasa.

Iseng-iseng melihat hal ini saya pin mengusulkan bagaimana kalau dalam satu hari kita chat dengan berpantun ria. Jika di grup yang lain kadang memilih salah satu hari untuk berbahasa inggris, maka di grup ini kita ganti dengan berpantun, hari lainnya berbahasa sasak, atau yang lainnya.

Tak disangka, gayung bersambut dengan cepat. Peserta lain menyambut usulan itu. Tanpa menunggu esok harinya, jadilah percakapan di grup tersebut penuh dengan pantun. Hampir 60-an pantun tercipta malam itu
Walau tema-nya hanya obrolan biasa atau candaan, namun suatu hal yang baru bagi saya. Belum pernah saya menjumpai grup whatsapp berpantun ria.

Saya memberi dua jempol buat teman-teman yang berbalas pantun malam itu. Kreatif sangat menurut saya. Selain menambah "meriah" obrolan di grup, tentu juga membuktikan kekreatif-an mereka, dan bisa jadi jika dibiasakan hal ini salah satu cara merawat khazanah kekayaan masyarakat melayu.

Nah, Anda mau tertarik? Silakan coba di grup yang anda miliki. Atau cobalah mengobrol dengan berbalas pantun.

Previous
Next Post »