ODOP is Alarm

Sejak mengaktifkan aplikasi whatsapp di gawai, saya merasa semakin mudah untuk berkomunikasi dengan orang luar. Baik untuk masalah pekerjaan maupun yang lainnya. Apalagi, dengan adanya berbagai macam grup yang bisa di buat.

Salah satu grup yang saya ikuti adalah ODOP, sebuah gerakan menulis setiap hari. One day one post. Kami, para anggota OdOp harus menulis dan mem-post tulisan di blog setiap hari.

Tulisan di Odop, tidak di batasi. Entah itu fiksi maupun non fiksi. Tetapi, di bulan Februari ini, bang Syaiha memberikan kami tantangan yang berbeda tiap minggunya. Seperti minggu ke-empat ini. Harus menuliskan tentang ODOP.

Berbicara tentang Odop, maka selain menemukan kenalan baru, tentunya juga dengan model tulisan dan berbagai cerita yang bervariasi. Ini didapatkan tentu saja setelah kota berkunjung ke blog anggota yang lain. Mengapa demikian? Karena salah satu kewajibannya adalah blogwalking (BW) alias berkunjung ke blog-blog yang lain. Setelah berkunjung, diharapkan meninggalkan "jejak" (komentar) tentang tulisan si pemilik blog.

Lalu, apa hubungannya Odop dengan Alarm? Seperti judul tulisan ini?
Masih lanjut baca?
Oke saya lanjutkan.
Ini terkait grup di Wa. Jadi, para anggota Odop, memiliki satu grup sebagai tempat melapor, sudah posting atau belum, lalu men-share link tulisannya di grup tersebut. Nah, setiap ada yang melaporkan sudah posting, alamat alarm bagi saya. Itu seperti alarm yang mengatakan, "ayo, kapan kamu menulis?, ayo Posting tulisan, teman-teman yang lain sudah mulai". Hmmmm... Dan ini di memicu saya untuk segera membuat tulisan dan mempostingnya.

Dalam sebulan terakhir, " alarm" ini terus berdering, setiap harinya. Bahkan di kala akhir pekan. Tapi tak apalah. Justru saya ikut grup ini memang untuk itu. Mengingatkan diri pada jalur yang benar, untuk bisa menulis tiap hari.
Terima Kasih ODOP

#tentangOdop
#FebruariMembara

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sign up here with your email