#Februari membara, menjadi hastag pada tantangan One Day One Post (Odop) di awal bulan ini. Odop adalah sebuah gerakan menulis setiap hari dan mempostingnya di blog, facebook, atau twitter. Gerakan ini diinisiasi oleh Bang Syaiha. Siapa bang Syaiha, hmm.. Lebih lengkapnya kunjungi blognya langsung ya di www.bangsyaiha.blogspot.co.id
Nah, di Februari membara ini, salah satu tantangan yang diberikan di minggu pertama adalah menuliskan sesuatu tentang kegiatan harian.
Awalnya bingung mau menuliskan tentang apa. Tapi, pagi tadi ada kejadian yang membuat saya ingin mengabadikannya dalam tulisan. Penasaran kejadian apa? Yuk, lanjut baca ya :)
Pagi tadi, selepas subuh saya memantapkan ( kata-katanya berat banget ya :) ) hati untuk menyelesaikan "berperang" dengan tumpukan cucian yang di pojok kamar. Bagaimana tidak, sejak dua hari yang lalu sebenarnya sudah meniatkan untuk menyelesaikan cucian itu, apa daya hati ini terlalu banyak godaan untuk tak menyelesaikannya. Ditambah hujan tiap pagi yang mengguyur. Tumpukan cucian itu pun semakin menggunung.
Setelah merendam beberapa menit, mulailah satu persatu saya mencuci, membilas, lalu menjemur pada jemuran yang tersedia. Jemuran pakaian, yang berupa sepotong besi panjang tak terpakai, yang kami gantung dengan seutas tali rapia di kayu penyangga seng kontrakan. Jemuran ini sudah lama kami pakai. Kurang lebih satu tahun, sama dengan usia saya mengontrak di tempat ini. Kebetulan setahun lalu, kami sengaja membuatnya sebagai jemuran tambahan.
Selesai urusan perang dengan cucian, saya pun sarapan, lalu mengunjungi (BW) beberapa blog teman yang tergabung dalam Odop. Sedang asyik-asyiknya membaca tulisan di blog bang Syaiha, tiba-tiba ... "Bruk". Terdengar ada benda yang jatuh.
Saya berlari keluar, " hufh" ...
Nampaklah pakaian yang baru dijemur sudah teronggok di tanah. Tali jemurannya putus, dan sepotong besinya menggantung di ujung yang lainnya.
Nampaklah pakaian yang baru dijemur sudah teronggok di tanah. Tali jemurannya putus, dan sepotong besinya menggantung di ujung yang lainnya.
Rasanya ingin berteriak, membayangkan harus membilas ulang pakaian yang baru saja dicuci tersebut. Mendung yang masih menggantung semakin menambah sesak. "Hujan pasti turun lagi. Kapan cucianku kering? "Omelku dalam hati.
Untung saja gerimis belum turun, kalau tidak, mungkin sama seperti di film-film. Saat salah satu adegan tokoh utama mengalami kesedihan, hujan akan turun dengan lebat. Pelengkap settingan suasana kelabu . . .
Untung saja gerimis belum turun, kalau tidak, mungkin sama seperti di film-film. Saat salah satu adegan tokoh utama mengalami kesedihan, hujan akan turun dengan lebat. Pelengkap settingan suasana kelabu . . .
Namun tiba-tiba ide lain muncul di kepala. "Aha, ada bahan cerita untuk hari ini". Entah dari mana ide itu muncul. Saya pun mengambil handphone dan memotretnya. Mengabadikan jemuran putus dan onggokan baju yang kotor karena basah.
Ide tentang tulisan dan memotret jemuran putus tersebut membuat hati saya tak dongkol lagi. Malah ingin menertawai kebodohan diri sendiri. Bagaimana tidak, pada jemuran umur setahun, plus tali rapia tipis saya gantungkan pakaian basah, dari ujung satu sampai ujung yang lainnya. Tak bersisa, tanpa memperhatikan kondisi jemuran tersebut. Ah, Saya terlalu memercayai jemuran itu...
Tapi, begitulah hari ini. Mau tidak mau saya pun harus memungut satu persatu cucian saya, membilasnya dan menjemurnya di tempat lain, tempat yang lebih kuat dan tak mudah putus.
#Odop
#FebruariMembara2
#FebruariMembara2
Sign up here with your email
11 komentar
Write komentarKok ngga ada foto jemuran putusnya mba, hehehe
ReplyBersabar dg musim spt ini memang ya,
Kok ngga ada foto jemuran putusnya mba, hehehe
ReplyBersabar dg musim spt ini memang ya,
Semoga cepat kering mba baju nya, hohoho
ReplyTragedi tali jemuran judul nya ini.
Puk puk puk.. kasian kasian kasian..hehehe
ReplyNgebayanginnya senyum2 sendiri. Bikin snewen pasti. Tapi nggak apa2.. dengan begitu jadi tahu, "ohh jemuranku harus diperebaiki" hehehe
Kalau jemuran saya, hari ini total nggak ada yang kering. Hujan mengguyur kota Bogor seharian. Popok bang Alif pun habis.. *eaaa jd curhat
Hehe, iya mb El, lupa fotonya ntr dimasukin.
ReplyBetul mb Marisa, tragedi tali jemuran :)
Hehe, iy MbaElla. Jadi kayak curhat ni tulisan saya :)
Hehe, iya mb El, lupa fotonya ntr dimasukin.
ReplyBetul mb Marisa, tragedi tali jemuran :)
Hehe, iy MbaElla. Jadi kayak curhat ni tulisan saya :)
Gpp mb, tragedi membawa ide tulisan :)))
ReplyIde cerita ternyata bisa dari mana saja ya... menikmati setiap kronologi. Semangat mb sensei.
ReplyIde cerita ternyata bisa dari mana saja ya... menikmati setiap kronologi. Semangat mb sensei.
Reply(y)
ReplySemangat mb Anisah
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon