Menulis, untuk Apa? - Guru Petualang

Quote tentang menulis begitu banyak bertebaran di mana-mana. Dari mulai zaman Ali Bin Abi Thalib, sampai sekarang. Menulis bukan hanya untuk mengikat ilmu, tetapi menulis juga menandakan bahwa sang penulis itu pernah ada.

Satu hal yan ingin saya ceritakan di sini, bahwa sebuah tulisan bisa jadi alat bukti ketika mulut tak bisa berkata-kata. Entah karena tak bisa atau memang tak ada kesempatan bicara.

Saya pernah mengalaminya. Kisahnya bermula sejak teman saya mengujungi sebuah sekolah untuk mengobservasi mengajar salah satu guru yang merupakan peserta pelatihan yang kami adakan. Namun, tanpa mendengarkan penjelasan kami, salah satu warga sekolah tersebut mneuduh kami macam-macam. ikut aliran ini itulah. tanpa memberikan keempatan pada teman tersebut untuk menjelaskan. bahwa program kami adalah urni pelatihan guru. Sudah ada izin, baik dari Dinas Provinsi maupun dinas Kabupaten

Merasa gerah denganhal tersebut, saya tak bisa tinggal diam. Kami harus mengklarifikasi ini. Zaman sekarang, isu ini memang gampang sekali menyebar. Kami tidak ingin, hanya karena kesalahpahaman satu orang, bisa membuat program kami rusak namanya.

Akhirny, saya pun berkunjung ke sekolah tersebut. Namanya tak berjodoh. Tak berjumpa dengan orang yang ingin ditemui. Kami pun mencoba keesokan harinya, kali ini berjumpa di halaman sebuah kantor. Tak disangka memang. Padahal kami berniat mengunjung rumah orang tersebut. namun, nampaknya beliau terburu-buru. belum sempat kami mengajukan keinginan kami, orangya sudah mau cabut saja Akhirnya, setelah basa basi seperlunya, saya menyodorkan buku antologi cerita yang ditulis oleh orang-orang yang ikut dalam program yang kami lakukan. Berharap lewat buku tulisan pengalaman tersebut, bisa mematahkan syak wasangka pada program kami.

Berminggu-minggu kemudian, kami mengadakan acara dengan para alumni pelatihan. Tak disangka, peserta kami ini bercerita lagi terkait perkembangan di sekolahnya.

"Mbak, Bapak Kepsek tidak menuduh kita macam-macam lagi. Beliau sudah baca buku yang Mbak kasih. Sekarang beliau paham pada program kita dan tidak menuduh macam-macam lagi"
"Alhamdulillah kalau begitu."

Begitulah salah satu pengalaman yang semakin membuat saya yakin, bahwa tulisan memang bisa menjelaskan hal yang tak bisa diungkapkan oleh mulut yang kadang dibungkam. Sebuah tulisan bisa bermanfaat untuk informasi bagi orang lain. Dan semoga, para penulis juga bisa menuliskan hal-hal yang bermanfaat, bukan untuk menambah kekacauan dunia yang semakin tak jelas ini.

#ODOP
#Februari membara5