Tiga Waktu Terbaik Menasehati Anak


Menasehati seorang anak ternyata tidaklah mudah. Terkadang anak saat dinasehati tidak mendengarkan dan memperhatikan orang tua. Bahkan jika waktunya tidak tepat, boro-boro anak mendengarkan, justru malah semakin keras dan mengajak orang tua untuk berdebat. Atau ada juga tipe anak yang ketika dinasehati hanya sekedar mendengarkan, tetapi kemudian mental. Nasehat masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.

Rasulullah saw telah mencontohkan, ternyata ada tiga waktu yang tepat ketika orang tua ingin menasehati anak. Waktu ini sangat efektif dan yang pasti didengarkan oleh anak yang dinasehati.
Waktu pertama adalah ketika dalam perjalanan. Rasulullah saw mencontohkan, ketika beliau sedang melakukan perjalanan, beliau memanggil seorang anak kecil dan mengatakan ini dan itu, dan anak itu mendengarkan . Cara ini bias ditiru orang tua ketika mengajak anak berjalan-jalan / piknik kesuatu tempat. Dalam perjalanan bias saja orang tua bercerita tentang suatu kejadian dalam perjalanan tersebut, kemudian menyelipkan nasehat dalam cerita tersebut.

Waktu yang kedua, adalah ketika dalam keadaan sakit. Saat sakit adalah saat dimana tubuh dalam proses istiahat dan juga sedang dibebaskan dari dosa. Nah, saat ini juga sangat tepat untuk menasehati seorang anak. Sambil menjaganya atau saat mengobati lukanya, nasehat yang diberikan orang tua dapat dicerna dengan baik.

Waktu ketiga adalah saat makan . Saat makan, adalah saat berkumpulnya semua anggota kelurga. Di sinilah waktu terbaik untuk memberikan nasehat. Ketika seorang anak, melakukan kesalahan, atau kurang baik tingkah lakunya di meja makan / saat makan, maka orang tua hendaklah memberikan nasehat, sehingga perbuatan kurang baik yang dilakukan di meja makan dapat segera di ubah. Selain itu juga , selesai makan, orang tua dapat menanyakan kondisi dan pengalaman si anak. Baik saat bermain di rumah dan di sekolah. Sehingga dengan demikian orang tua juga dapat mengontrol kondisi anak, dan dapat menasehatinya langsung.

Sumber: Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak. DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid

First