Hallo, sekian lama tak menengok rumah (blog) ini. Kali ini tulisan pertama di bulan Juli saya akan berbagi sedikit tentang #KamisCeritaAnakNegeri, sebuah tema tantangan dari teman-teman.
Saya teringat beberapa tahun silam, saat masih menjadi guru relawan di pedalaman Sambas sana. Siang itu udara sedang panas-panasnya. Maklum, musim kemarau sedang menyapa. Saya sedang duduk di teras rumah panggung di bawah pohon besar itu. Mencoba mencari udara segar di bawah pohon tersebut, maklum rumah tersebut dibanangi sebuah pohon besar yang rantingnya bahkan sampai menutupi bagian depan atap rumah tersebut.
Tak lama, dua tiga orang bocah memanggil, " ibu... Ibu guru.... Lagi ngape? Sapa mereka.
Aku yang sedang duduk menjawab sambil tersenyum ,
" Daan ngape-ngape, duduk Jak ( tidak ada, hanya duduk saja), "kalian nak kemane (kalian mau ke mana)? Tanyaku balik.
" Nak main Jak ke rumah ibu ( mau main saja ke rumah ibu) " jawab mereka lagi.
"Ooh, sitoklah " balasku.
Kami pun bermain, sambil sesekali menyelipkan materi menghafal huruf , karena sebetulnya, salah satu diantara bocah tersebut ada yg masih belum bisa membaca. Yah, mereka saat ini sedang duduk di kelas 2 SD, namun salah satu dari mereka ada yang harusnya sudah kelas kelas 3 karena belum bisa membaca, harus tinggal di kelas 2. Kebetulan baru sepekan ini saya mencoba untuk mengajari anak tersebut secara privat agar bisa membaca.
Senja semakin beranjak, Maghrib pun sebentar lagi. Kami menyudahi acara bermain sambil belajar itu. Bocah -bocah tersebut kemudian pulang dan saya membereskan rumah dan bersiap mengunci pintu, karena hendak menumpang shalat di rumah teman guru yang jaraknya beberapa puluh meter dari sekolah.
Namun, saat hendak berangkat baru Sampai di halaman, bocah -bocah tadi sudah datang lagi dengan pakaian rapi, memakai baju tidur. " Loh, kenapa balik lagi? Ada yang ketinggalan? Tanyaku pada mereka.
"Daan Bu, kami nak nginap di rumah ibu" jawab mereka.
Ooh, ternyata mereka balik berniat hendak menginap bersamaku. Duh, gimana menolaknya ya? Pikirku dalam hati. Maklum, sekarang musim kemarau, persediaan air hujan sudah hampir habis, sementara kondisi di rumah tersebut untuk air dan MCK kurang layak, sehingga saya sendiri menginap di rumah salah satu guru yang lainnya. Di rumah tersebut saya berkegiatan hanya pada saat terang saja. Belum lagi bocah-bocah ini cowok semua, walaupun mereka baru kelas 2, saya memikirkan bagaimana kalau mereka tiba-tiba mau ke kamar mandi tengah malam? Mereka bisa langsung lari ke sungai saja. Tapi..... Argh..., berbagai kemungkinan mulai berkecamuk di pikiranku, "buuuukk" panggil mereka. Menyadarkanku.
"Kalian dah izinke belum ke Umak?
"Daan (tidak)"
"Nah, kalian belum izin, besok -besok saja ya menginapnya, kalian belum izin ke orang tuanya. Lagian ini malam ini mau menginap di rumah Bu Guru Kiki". Jawabku pada mereka.
Nampak ekspresi kecewa di wajah mereka.yaah ibu, tidok di sitoklah Bu, kami nak kawani ibu (yah Bu, tidur di situ saja Bu, kami kawani ibu).
Saya pun menjelaskan lagi, bahwa malam ini mereka tak bisa menginap dengan beberapa alasan pendukung, Sampai mereka mau menerima dan berjalan kembali ke rumah.
Namun esoknya, mereka tak bermain dan belajar ke rumah lagi. Termasuk anak yang belum bisa membaca tersebut. Kutanyakan pada temannya mengapa tak datang belajar lagi. Jawabannya cukup membuat kaget, mereka mengatakan karena tidak diizinkan menginap mereka Ndak mau belajar lagi, duuuhh. Nusuk banget jawabnya. Anak-anak itu kecewa rupanya. Butuh beberapa hari untuk mengembalikan minat mereka untuk belajar lagi, terutama siswaku yang belum bisa membaca tersebut.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon