Membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki manusia saat ini. Tanpa keterampilan ini, sangat sulit untuk menjalani hidup dizaman serba canggih ini. Keterampilan membaca harus dimiliki oleh seorang anak hingga orang dewasa , bahkan orang tua sekalipun. Pemerintah pun pernah mencanangkan program Buta Huruf NOL agar tak ada lagi masyarakat yang buta aksara. Mengapa ? Karena ini juga merupakan salah satu syarat untuk mengukur kemampuan sumber daya manusia di suatu daerah.
Namun, kali ini saya tidak akan membicarakan tentang program buta huruf, tetapi tentang bagaimana mengajari anak membaca. Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya pandai membaca. Bahkan para ibu-ibu sudah mulai mengenalkan huruf sejak anaknya bisa berbicara. Banyak juga TK/ RA yang sudah mengajarkan membaca pada siswanya. Apakah itu bagus? bisa ya bisa tidak. Tergantung dari sudut mana kita memandangnya.
Kali ini saya ingin membagi pengalaman saya saat mengajari siswa membaca. Siswa saya ini baru kelas 1 dan 2 SD. Namun, mereka belum lancar membaca. Baru tahap mengenal huruf. Tetapi, karena kurikulum yang sekarang siswa kelas 1 mau tidak mau harus bisa membaca. Walaupun disisi lain sebenarnya siswa belajar membaca saat SD.
Pertama kali mengajar mereka, hal pertama yang saya lakukan adalah mengecek sampai sejauh mana mereka bisa membaca. Saya membawa beberapa kartu kata sederhana untuk melakukan hal tersebut. Ternyata kedua siswa saya ini belum bisa membaca kata-kata tersebut. Namun, Alhamdulillah mereka sudah hafal huruf A-Z, walau belum hafal jika diminta untuk menuliskannya.
Tahap selanjutnya, saya pun membuatkan media pembelajaran. Hal ini saya lakukan untuk memudahkan saya untuk menarik perhatian mereka dan tentu saja membantu saya untuk mengajar membaca. Media yang saya buat adalah papan Scrabble sederhana, dengan dibantu buku panduan dan kartu ABACAGA. Kartu ABACAGA adalah kartu yang berisi Suku Kata. Kita bisa membuat sendiri dengan kertas karton atau kardus bekas. Namun, karena saya membeli buku ABACAGA, di dalam buku tersebut sudah ada Kartu ABACAGA_nya sehingga saya tidak perlu membuat lagi yang baru. Hanya menambah kartu suku kata yang belum ada.
Bagaimana cara membuat papan Scrabble? Caranya mudah sekali. Kita bisa membuatnya dari barang bekas yang ada di sekitar kita. Bahan dan alat untuk membuatnya adalah : kertas karton, kertas Origami, kertas HVS bekas , koran bekas, kardus bekas. lem, gunting, pensil, spidol, crayon dan penggaris.
Tahap pembuatannya adalah :
- Ambil kertas karton, buat garis pinggir di ke empat sisi.
- Ambil karton, warna yang lain, jika tidak ada bisa memakai kardus bekas. Potong dengan ukuran 5cm / sesuai keinginan.
- Gunting koran bekas seukuran dengan ruang kertas karton.
- Buat gulungan-gulungan kecil dari kertas koran tersebut.
- Ambil kertas HVS bekas, buatlah gulungan kecil seperti kertas koran tadi.
- Tulislah 1 suku kata dalam tiap potongan karton/kardus tersebut
- Setelah jumlah gulungan dirasa cukup, tempelkan gulungan kertas koran dan kertas HVS bekas pada karton berbentuk ruang /scrabble, sesuai ukuran kartu kata.
- Setelah scrabble siap, Buatlah nama media yang sudah kita buat di bagian atas papan scrabble
- Untuk lebih berwarna, kita bisa memakai kertas origami atau menggunakan spidol warna / atau crayon.
- Langkah trakhir, adalah memasang kartu suku kata pada scrabble. Kartu suku kata tidak dipasang permanen, sehingga guru/ orang tua/ anak , bisa membongkar pasang suku kata yang disusun sesuai keinginan.
Media ini juga bisa digunakan tidak hanya dalam pelajaran membaca huruf latin, bisa juga huruf hijaiyah. Selain itu dapat juga untuk membantu mengajari anak membuat kalimat. Tinggal menyesuaikan pada kartu huruf / kartu kata sesuai kebutuhan.
Selamat mencoba.
Sign up here with your email
3 komentar
Write komentarSeru tipsnya nih.
ReplyIjin contek buat kelas Bahasa Inggris saya yaa..
Tampiasih
Silakan Bunda
ReplyLuar biasa, terimakasih tipnya...
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon